Jumat, 17 Oktober 2008

WELCOME TO MY BLOG

·

PROFIL SAYA :
Nama: RB.Alif Reza K
Kelas: XI S-1
Sekolah: Smansa Sumenep
Nas: 37
Alamat: JL.Letnan Ramli Gg V No 18a,Kepanjen Sumenep
Kode Pos: 69415
E-Mail: Reza_07m@yahoo.com
Blog: Rezablogz.blogspot.com
Status: Ada hubungan khusus( ho ho ho)


Bagaimana mengendalikan emosi


Emosi dalam kehidupan sehari-hari tidak pernah lepas dari kegiatan manusia. Emosi dapat terealisasi dalam bentuk marah, sedih, jengkel, senang, gembira yang berlebihan sehingga semua bentuk emosi itu mengganggu diri sendiri maupun orang lain di sekitarnya.
  • Cara mengendalikan emosi
Menghambat emosi, misalnya dalam keadaan duka di pemakaman, kita tidak boleh tertawa terbahak-bahak. Cara ini membutuhkan usaha yang besar karena dengan menghambat emosi maka akan terjadi rangsangan yang menekan secara psikologis.
  • Menilai secara logis
Yaitu mengubah situasi agar emosi lebih sesuai dengan yang diinginkan, misalnya pada saat menghadapi ujian, kita bisa menenangkan diri kita, bahwa ujian bukanlah satu-satunya yang menentukan masa depan kita. Dengan demikian kita lebih tenang menghadapi situasi ujian dan mengerjakan soal-soal ujian akan lebih lancar dan terselesaikan.
  • Mengalihkan perhatian bila tiba-tiba emosi itu datang
Misalnya bila kita sedih di rumah,kita bisa mengalihkan perhatian pada pekerjaan rumah tangga, bercanda dengan anak-anak.
  • Menggunakan perencanaan aktif
Yaitu, mengendalikan emosi dengan membuat rencana khusus. misalnya kita cemas dengan biaya sekolah yang sangat tinggi, maka kita akan bereaksi dengan membuat perencanaan keuangan dengan cara menabung dan mengurangi pengeluaran.
  • Mencari bantuan
Yaitu, kita dapat memberikan respon terhadap perlunya mengatur emosi dengan mencari bantuan. Bantuan itu sendiri dapat berupa dukungan moril & sosial.



!!!!!!!!!BAGAIMANA CARA MENGUTARAKAN ISI HATI!!!!!!!!!

MESKIPUN pria cenderung lebih praktis dan simpel, namun ada tindakan yang tidak bisa dijelaskan penyebabnya oleh mereka. Kelakuan pria yang "tuna hati" tersebut tidak akan bisa dianalisa oleh kaum hawa. Pertanyaannya kini, mengapa mereka tega melakukan hal itu?


Menjawab permasalahan tersebut, Henny E Wirawan MHum Psi, psikolog dari Universitas Tarumanegara Jakarta mengungkapkan bahwa pria pada umumnya memang lebih sukar mengekspresikan perasaannya secara verbal.

"Faktor utama yang menyebabkan seorang pria susah mengungkapkan perasannya karena pola asuh keluarga yang menanamkan sikap kepada anaknya untuk tidak terbuka terhadap berbagai hal, yang pada akhirnya menjadi sebuah kebiasaan. Dengan pola asuh tersebut membuat mereka terbiasa untuk diam,"

Kebudayaan mendidik anak dari masing-masing keluarga memang berbeda. Jadi hal itu pula yang mempengaruhi sikap pria yang lebih agresif dan banyak berbicara, atau kebalikannya.

"Perempuan juga tidak selalu lebih cerdas mengutarakan apa yang ada di benaknya. Melalui pola asuh keluarga, pria juga ada yang bisa mengungkapkan pikirannya, dan ada yang sukar mengutarakan isi hati,"


Kondisi yang memberatkan seorang pria untuk menguatarakan perasaannya, banyak bersangkutan dengan masalah kegagalan atau kesulitan yang pada akhirnya membuat mereka memilih untuk mengerjakan sesuatu yang dia bisa.

"Sebenarnya tak hanya sulit mengutarakan perasaan kepada lawan jenis atau orang lain, pria juga lebih memilih diam saat menghadapi kesulitan maupun kegagalan. Tapi kalau berhubungan dengan apa yang disukainya, pria cenderung bisa berbicara panjang lebar,"


Nah, untuk membantu pria dapat mengungkapkan perasaannya, ada baiknya Anda melatih dia mengutarakan apa yang di hati secara verbal.

"Agar dapat mengetahui perasaan pria, maka perlu melatih kembali mereka untuk mengutarakan isi hati. Yaitu dengan jalan mengajaknya mengobrol dan ceritakan apa yang dirasakan. Namun hati-hati, Anda tidak boleh memaksanya. Karena kalau terdesak, justru akan membuat dia merasa terancam dan tidak ingin mengekspresikan dirinya,"

Tak sekadar itu saja, Anda pun harus mengetahui cara ampuh mengajaknya berbicara dari hati ke hati.

"Cara yang baik dilakukan untuk mengajaknya dapat mengutarakan isi hati ialah dengan membangun suasana yang nyaman. Yaitu tidak menggugahnya hingga membuat dia merasa tidak aman berbicara banyak pada Anda. Untuk itu Anda dapat mengatakan padanya, 'kamu bisa ngomong sama aku kapan saja, saya ada di sini untukmu.' Dengan mengungkapkan hal itu, dijamin si dia akan merasa nyaman bicara dengan Anda,"

Kondisi demikian perlu dibangun lantaran kaum adam lebih bersikap "pemilih" saat ingin mengutarakan isi hatinya.

"Pria itu pemilih untuk berekspresi, apalagi untuk bilang kelemahan atau kekurangannya. Karena itu agar si dia mau bicara, Anda harus dapat meyakinkannya dengan memberi rasa aman dan nyaman



0 komentar:

About Me

Â